SMA/SMK SeJabar Sepakat Lanjutkan Kurtilas
BANDUNG, ReNus.
Meski kementrian pendidikan dan kebudayaan sudah mengeluarkan surat penghentian kurikulum 2013 (kurtilas), namun SMA di Jawa Barat sepakat untuk melaksanakan kurtilas. Walaupun masih banyak sekolah yang baru satu semester melaksanakan kurtilas.
Hal tersebut diakui Kepala Bidang SMA/SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dodin R. Nuryadin pada wartawan, Jumat (26/12) pekan lalu. Dari 26 kabupaten/kota di Jabar menyatakan siap dan mendukung penerapan lanjutan kurtilas. Bahkan sekolah mereka sudah siap menyerahkan laporan evaluasi pelaksanaan kurtilas dari setiap kabupaten/kota, untuk diserahkan di pemerintah pusat.
Terkait kesiapan sekolah, katanya Gubernur Jabar pun akan menginstruksikan ke sekolah untuk tetap menggunakan kurtilas. Direncanakan, pengumpulan laporan kesiapan dari kabupaten/kota pada 29 Desember 2014. Laporan tersebut nantinya akan dikolektifkan oleh Disdik Jabar dan diserahkan pada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Meski laporan belum terkumpul semua, tapi tiap kabupaten/kota menyatakan siap dan ingin melanjutkan kurtilas,” kata Dodin.
Menurutnya, hampir di setiap daerah masing mengeluhkan soal pembimbingan guru. Tapi setelah mendapatkan laporan dari setiap kabupaten/kota, mereka akan terus melengkapi kekurangan dalam pelaksanaan Kurtilas.
Ia mengungkapkan, setiap kurikulum pasti ada kekurangannya. Tinggal disempurnakan saja dan dibina dengan berbagai pelatihan.
Diakui Dodin, sekolah-sekolah tersebut mengakui isi dari kurtilas itu sudah baik, yang menjadi kendala hanya dipersoalan penilaian. “Guru-guru menyarankan untuk menyederhanakan formula penilaiannya,” ujarnya.
Sebagian sekolah ada yang mengupayakan kemu-dahan dengan membuat aplikasinya, namun diperlukan penyeragaman untuk itu. Ia akan meminta sekolah yang sudah memiliki aplikasi yang bagus menularkannya pada sekolah lain. Pihak Provinsi pun akan menginstruksikan dinas-dinas terkait mengintensifkan pembinaan terhadap guru.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Jabar, Firman Adam mengatakan sejauh ini pihaknya baru mendapatkan 11 laporan dari 11 kabupaten/kota mengenai penerapakan kurtilas.
“Sejauh ini belum ada kesepakatan apakah pendidikan dasar siap melanjutkan kurtilas atau kembali ke kurikulum 2006,” jelasnya. (Atek)
Reaksi Nusantara Edisi 25 Januari 2015