Buku Kurtilas Jadi Penghuni Perpustakaan

0

Kurtilas Bogor, Renus.

Penghentian Kurikulum 2013 (Kurtilas) membuat puyeng para pengelola pendidikan terutama para kepala sekolah yang selama ini dituntut menerapkan K-13 tersebut. Walhasil, dengan kebijakan penghentian Kurtilas ini mendapat tanggapan beragam namun mereka kebanyakan yang setuju karena masih banyak sekolah yang masih berputar-putar antara pemenuhan kebutuhan diklat guru dan pengadaan buku.

Kepala SMPN 02 Ciomas Endang Sasmita mengungkapkan dari segi isi dan aplikasi Kurtilas memang bagus hanya saja di lapangan banyak kendala terutama mengenai kesiapan teknisnya. “Kalau soal konten Kurtilas bagus, Cuma teknisnya yang masih perlu waktu,” kata Endang.

Mengenai instruksi Mendikbud, mantan Kepala SMPN 3 Jasinga ini mengaku belum mendapat instruksi jelasnya hanya saja memang sudah mendapat informasi mengenai penghentian Kurtilas ini dari media. “Kalau kami prinsipnya menunggu arahan dari Diknas Kab. Bogor, jadi belum bisa bicara tahapan lanjutannya. Kita tunggu saja,” imbuhnya.

Soal buku yang sebagain sudah diterima, Kata Endang pihaknya kemungkinan besar akan menyimpannya di ruang perpustakaan karena dirinya memang baru menerapkan kurtilas ini disemester 2. “Kita akan konsultasi dulu apakah menerapkan apakah kembali ke kurikulum lama, kalau soal buku ya kita simpan di Perpustakaan. Sambil menunggu arahan selanjutnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menghentikan penerapan Kurikulum 2013 bagi sekolah-sekolah yang baru menggunakannya selama 1 semester. Lalu bagaimana nasib buku-buku pelajaran yang sudah terlanjur dicetak?.

“Disimpan. Tetap diantar ke sekolah, tetap disimpan, buat nanti dipakai kalau gurunya sudah siap. Begitu gurunya siap, sekolahnya siap, nah bukunya sudah ada. Kalau sudah kontrak ya, kalau belum kontrak ya jangan,” ucap Anies. (jj)